Stres – Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

Stres – Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

Fri, 8 November 2024
stress_gjl

Stres merupakan suatu kondisi yang dirasakan saat seseorang menghadapi tantangan, atau berada dalam situasi yang mengharuskan kita menyesuaikan atau beradaptasi secara cepat dengan sebuah perubahan. Ketika stres membuat kita menjadi lebih terpacu dan termotivasi, stres ini dinamakan eustress atau stress yang positif.

Eustress bermanfaat dalam memacu kreativitas, menimbulkan inspirasi dan rasa bahagia, serta menyehatkan tubuh. Eustress diperlukan, misalnya untuk membantu kita menyelesaikan pekerjaan sebelum tenggat waktu yang diberikan, mengejar prestasi atau pencapaian dan lain sebagainya. 

Sebaliknya, distress merupakan stres negatif yang timbul ketika kita tidak sanggup mengatasi tekanan atau tantangan yang dihadapi. Distress yaitu perasaan tidak nyaman, kewalahan, cemas, dan gelisah, yang jika berkelanjutan dengan intensitas tinggi, lama kelamaan akan merusak kesehatan mental.

Penyebab stres

Ada berbagai macam stres yang bisa terjadi pada siapa saja, seperti:

  • Beban Kerja
    Beban kerja yang tidak realistis, tuntutan tinggi di tempat kerja disertai kurangnya kendali terhadap pekerjaan, serta kurangnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat memicu timbulnya stres.
  • Krisis Ekonomi
    Masalah keuangan atau hutang yang menumpuk dapat menimbulkan kecemasan dan tekanan dalam diri seseorang.
  • Peristiwa Buruk
    Peristiwa buruk yang dialami seperti kehilangan pekerjaan, perceraian, kematian orang yang dicintai dan sejenisnya dapat menimbulkan distres.
  • Penyakit Kronis
    Mengidap penyakit atau gangguan kesehatan kronis serta cedera, yang bersifat jangka panjang, dapat menjadi sumber stres.
  • Ketidakpastian
    Kekhawatiran dan rasa tidak aman terhadap masa depan, pendidikan atau karir dapat menciptakan ketegangan emosional.
  • Lingkungan Tidak Aman
    Kondisi lingkungan yang tidak aman dan tidak stabil, seperti area konflik, peperangan dan kerusuhan, atau mengalami bencana alam, dapat menimbulkan stres dan ketidaknyamanan.
Cara mengatasi stres

Cara meredakan stres yang paling efektif yaitu dengan mengelolanya dengan baik. Berikut merupakan langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengelola stres.

  • Konseling
    Ungkapkan beban pikiran dan perasaan Anda kepada orang terdekat atau orang yang Anda percaya. Anda pun bisa melakukan konseling dan meminta bantuan kepada tenaga kesehatan dan psikiater.
  • Mengonsumsi Makanan Sehat
    Cara lain meredakan stres adalah dengan menjaga kesehatan dan mencukupi kebutuhan nutrisi dengan makanan bergizi. Hindari makanan dan minuman yang dapat memicu stres, seperti alkohol, gula, makanan dan minuman yang tinggi kadar garam dan kafein.
    Perbanyak ikan, buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan, khususnya yang kaya akan vitamin B dan magnesium, yang berperan dalam mengatur suasana hati.
  • Berolahraga dan Beraktivitas Fisik
    Saat berolahraga dan bergerak, tubuh mengeluarkan hormon endorfin yang dapat membuat tubuh lebih rileks dan membuat suasana hati lebih baik. Berolahraga juga dapat mengalihkan pikiran Anda dari hal-hal yang selama ini mengganggu.
    Lakukan olahraga atau aktivitas fisik secara rutin minimal 30 menit selama 5 kali dalam seminggu. Beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan antara lain jalan santai, jogging, bersepeda, atau berenang. Anda pun bisa melakukan kegiatan rumah tangga, seperti membersihkan rumah atau berkebun.
  • Lakukan Kegiatan yang Anda Minati
    Melakukan kegiatan menyenangkan sesuai hobi, seperti membaca buku, memasak, bermain musik, melukis, menyanyi dan menari, atau bermain dengan binatang peliharaan dapat memicu keluarnya hormon dopamin. Hormon dopamin adalah hormon bahagia yang dapat membuat tubuh lebih rileks dan pikiran tenang.
  • Berpikir Positif dan Tenang
    Selalu berusaha dan mencoba mencari hal-hal positif dari kejadian atau tantangan yang Anda alami. Meditasi dapat membantu Anda untuk fokus pada pikiran positif dan menenangkan diri.
  • Tidur Cukup
    Kurangnya waktu dan kualitas tidur dapat menurunkan suasana hati, energi dan konsentrasi. Saat tidur otak dan tubuh beristirahat. Buatlah rutinitas tidur yang baik, seperti meredupkan lampu, menghindari pemakaian gadget minimal satu jam sebelum tidur, dan tidur pada waktu yang sama secara konsisten. Segera ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk konsultasi jika Anda mengalami kesulitan tidur atau penurunan kualitas tidur.
  • Beribadah dan Mendekatkan Diri pada Tuhan
    Meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa diyakini bisa meningkatkan keimanan, serta membantu Anda lebih tenang dan tabah serta jauh dari pikiran negatif.
Cara mengobati stres

Adapun cara mengobati stres bisa dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini.

  • Menemukan penyebabnya
    Mengetahui faktor pemicu stres bisa menjadi langkah pertama untuk menuntaskannya.
  • Menemukan solusinya
    Jika sudah menemukan penyebabnya, Anda tinggal mencari solusi pemecahan masalahnya. Mulailah dengan solusi yang paling mudah dilaksanakan dan susun rencana selanjutnya.
  • Konsultasi dengan Tenaga Profesional
    Jika Anda tidak dapat menemukan penyebab stres dan solusinya, mintalah bantuan tenaga profesional, seperti dokter atau psikiater. Dokter atau psikiater dapat meresepkan obat jika dibutuhkan, atau melakukan terapi perilaku kognitif (CBT) dengan psikolog klinis atau perawat jiwa.

Tetap terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta segera melakukan pemeriksaan ke dokter atau psikiater jika membutuhkan bantuan dalam mengatasi stres.

Sumber: Kemenkes. 2024

Stres – Gejala, Penyebab, dan Pencegahan
stress_gjl
Fri, 8 November 2024

Stres merupakan suatu kondisi yang dirasakan saat seseorang menghadapi tantangan, atau berada dalam situasi yang mengharuskan kita menyesuaikan atau beradaptasi secara cepat dengan sebuah perubahan. Ketika stres membuat kita menjadi lebih terpacu dan termotivasi, stres ini dinamakan eustress atau stress yang positif.

Eustress bermanfaat dalam memacu kreativitas, menimbulkan inspirasi dan rasa bahagia, serta menyehatkan tubuh. Eustress diperlukan, misalnya untuk membantu kita menyelesaikan pekerjaan sebelum tenggat waktu yang diberikan, mengejar prestasi atau pencapaian dan lain sebagainya. 

Sebaliknya, distress merupakan stres negatif yang timbul ketika kita tidak sanggup mengatasi tekanan atau tantangan yang dihadapi. Distress yaitu perasaan tidak nyaman, kewalahan, cemas, dan gelisah, yang jika berkelanjutan dengan intensitas tinggi, lama kelamaan akan merusak kesehatan mental.

Penyebab stres

Ada berbagai macam stres yang bisa terjadi pada siapa saja, seperti:

  • Beban Kerja
    Beban kerja yang tidak realistis, tuntutan tinggi di tempat kerja disertai kurangnya kendali terhadap pekerjaan, serta kurangnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat memicu timbulnya stres.
  • Krisis Ekonomi
    Masalah keuangan atau hutang yang menumpuk dapat menimbulkan kecemasan dan tekanan dalam diri seseorang.
  • Peristiwa Buruk
    Peristiwa buruk yang dialami seperti kehilangan pekerjaan, perceraian, kematian orang yang dicintai dan sejenisnya dapat menimbulkan distres.
  • Penyakit Kronis
    Mengidap penyakit atau gangguan kesehatan kronis serta cedera, yang bersifat jangka panjang, dapat menjadi sumber stres.
  • Ketidakpastian
    Kekhawatiran dan rasa tidak aman terhadap masa depan, pendidikan atau karir dapat menciptakan ketegangan emosional.
  • Lingkungan Tidak Aman
    Kondisi lingkungan yang tidak aman dan tidak stabil, seperti area konflik, peperangan dan kerusuhan, atau mengalami bencana alam, dapat menimbulkan stres dan ketidaknyamanan.
Cara mengatasi stres

Cara meredakan stres yang paling efektif yaitu dengan mengelolanya dengan baik. Berikut merupakan langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengelola stres.

  • Konseling
    Ungkapkan beban pikiran dan perasaan Anda kepada orang terdekat atau orang yang Anda percaya. Anda pun bisa melakukan konseling dan meminta bantuan kepada tenaga kesehatan dan psikiater.
  • Mengonsumsi Makanan Sehat
    Cara lain meredakan stres adalah dengan menjaga kesehatan dan mencukupi kebutuhan nutrisi dengan makanan bergizi. Hindari makanan dan minuman yang dapat memicu stres, seperti alkohol, gula, makanan dan minuman yang tinggi kadar garam dan kafein.
    Perbanyak ikan, buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan, khususnya yang kaya akan vitamin B dan magnesium, yang berperan dalam mengatur suasana hati.
  • Berolahraga dan Beraktivitas Fisik
    Saat berolahraga dan bergerak, tubuh mengeluarkan hormon endorfin yang dapat membuat tubuh lebih rileks dan membuat suasana hati lebih baik. Berolahraga juga dapat mengalihkan pikiran Anda dari hal-hal yang selama ini mengganggu.
    Lakukan olahraga atau aktivitas fisik secara rutin minimal 30 menit selama 5 kali dalam seminggu. Beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan antara lain jalan santai, jogging, bersepeda, atau berenang. Anda pun bisa melakukan kegiatan rumah tangga, seperti membersihkan rumah atau berkebun.
  • Lakukan Kegiatan yang Anda Minati
    Melakukan kegiatan menyenangkan sesuai hobi, seperti membaca buku, memasak, bermain musik, melukis, menyanyi dan menari, atau bermain dengan binatang peliharaan dapat memicu keluarnya hormon dopamin. Hormon dopamin adalah hormon bahagia yang dapat membuat tubuh lebih rileks dan pikiran tenang.
  • Berpikir Positif dan Tenang
    Selalu berusaha dan mencoba mencari hal-hal positif dari kejadian atau tantangan yang Anda alami. Meditasi dapat membantu Anda untuk fokus pada pikiran positif dan menenangkan diri.
  • Tidur Cukup
    Kurangnya waktu dan kualitas tidur dapat menurunkan suasana hati, energi dan konsentrasi. Saat tidur otak dan tubuh beristirahat. Buatlah rutinitas tidur yang baik, seperti meredupkan lampu, menghindari pemakaian gadget minimal satu jam sebelum tidur, dan tidur pada waktu yang sama secara konsisten. Segera ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk konsultasi jika Anda mengalami kesulitan tidur atau penurunan kualitas tidur.
  • Beribadah dan Mendekatkan Diri pada Tuhan
    Meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa diyakini bisa meningkatkan keimanan, serta membantu Anda lebih tenang dan tabah serta jauh dari pikiran negatif.
Cara mengobati stres

Adapun cara mengobati stres bisa dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini.

  • Menemukan penyebabnya
    Mengetahui faktor pemicu stres bisa menjadi langkah pertama untuk menuntaskannya.
  • Menemukan solusinya
    Jika sudah menemukan penyebabnya, Anda tinggal mencari solusi pemecahan masalahnya. Mulailah dengan solusi yang paling mudah dilaksanakan dan susun rencana selanjutnya.
  • Konsultasi dengan Tenaga Profesional
    Jika Anda tidak dapat menemukan penyebab stres dan solusinya, mintalah bantuan tenaga profesional, seperti dokter atau psikiater. Dokter atau psikiater dapat meresepkan obat jika dibutuhkan, atau melakukan terapi perilaku kognitif (CBT) dengan psikolog klinis atau perawat jiwa.

Tetap terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta segera melakukan pemeriksaan ke dokter atau psikiater jika membutuhkan bantuan dalam mengatasi stres.

Sumber: Kemenkes. 2024

Artikel Lain

puncak-musim-hujan-4169069059
Thu, 7 November 2024
8 Cara Terhindar dari In...
Ada beberapa jenis penyakit yang lebih rentan terjadi di musim hujan, contohnya flu atau influenza. Alasann...
ilsutrasi kshtn mental
Thu, 24 October 2024
Bagaimana Cara meningkat...
Untuk meningkatkan kesehatan mental secara alami, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Berikut adalah la...
img MGM artikel web
Wed, 25 September 2024
Mikala Global Hadirkan L...
JAKARTA - Kebutuhan akan layanan perawat ke rumah dewasa ini semakin berkembang di Indonesia. Usaha yang me...
838969_16-12-2020_17-32-34
Mon, 17 July 2023
Hindari Tidur Jelang Mag...
Dokter spesialis kedokteran naturopati Cahyono menjelaskan soal larangan tidur menjelang magrib. Tak hanya ...
53045456988_551dfb4dbc_k-2-750x536
Mon, 24 April 2023
Kukuhkan 32 Dewan Pengaw...
Menteri Kesehatan Budi G.Sadikin melakukan pengukuhan kepada 32 orang untuk menjadi Dewan Pengawas pada 14 ...
IMG-20230712-WA0009-750x536
Mon, 24 April 2023
Kurang Aktivitas Fisik S...
Ketua Tim Kerja Penyakit Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik dr. Esti Widiastuti, MScPH mengatakan sala...